Bagian 7 - Khiyanah Ilmiyyah Dan Berbagai Strategi Licik Kaum Wahhabi
[7] Mereka mencatut Nama Imam Madzhab Empat
Abdur Rahman al Khumais yang menulis buku Akidah Imam Empat Madzhab, dan sebenarnya semua isinya adalah dusta dan kebohongan terhadap para imam madzhab empat dengan dua alasan:
Pertama: Isi buku tersebut bertentangan dengan penegasan para ulama pengikut madzhab empat sendiri tentang akidah para imam mereka, para pendiri empat madzhab tersebut.
Kedua: Sanad-sanad riwayat yang disebutkan dari empat imam tersebut lemah sekali: [Al Kawtsari, Takmilah ar-Radd ‘ala Nuniyyah Ibn al Qayyim, hal.204-206.]
- Dalam sanad kepada Abu Hanifah terdapat Abu Muthi’ al Balkhi, seorang pembuat-buat riwayat-riwayat palsu sebagaimana ditegaskan oleh para ahli hadits. Dalam beberapa riwayat lain terdapat di dalam sanadnya Abu Muhammad ibnu Hayyan (dla’if), Nu’aim ibn Hammad (mujassim dan sering membuat-buat hadits palsu sebagaimana komentar Ibnu ‘Adiyy), Nuh ibnu Abi Maryam Abu ‘Ishmah, anak tiri Muqatil ibn Sulaiman Syaikh al Mujassimah (Maha Guru Para Mujassim)
- Dalam sanad kepada Imam Malik terdapat Suraij ibn an-Nu’man (dla’if) dan Abdullah bin Nafi’ ash-Sha-igh (dla’if dan meriwayatkan ghara-ib dari Malik).
- Dalam sanad kepada Imam Syafi’i terdapat al ‘Isyari Abu Thalib Muhammad ibn Ali (Mughaffal), Abu al ‘Izz ibn Kadisy Ahmad ibn Ubaidillah, murid al ‘Isyari (mengaku membuat hadits palsu). Juga ada Abu al Hasan al Hakkari (tukang memalsu hadits).
[7] Mereka mencatut Nama Imam Madzhab Empat
Abdur Rahman al Khumais yang menulis buku Akidah Imam Empat Madzhab, dan sebenarnya semua isinya adalah dusta dan kebohongan terhadap para imam madzhab empat dengan dua alasan:
Pertama: Isi buku tersebut bertentangan dengan penegasan para ulama pengikut madzhab empat sendiri tentang akidah para imam mereka, para pendiri empat madzhab tersebut.
Kedua: Sanad-sanad riwayat yang disebutkan dari empat imam tersebut lemah sekali: [Al Kawtsari, Takmilah ar-Radd ‘ala Nuniyyah Ibn al Qayyim, hal.204-206.]
- Dalam sanad kepada Abu Hanifah terdapat Abu Muthi’ al Balkhi, seorang pembuat-buat riwayat-riwayat palsu sebagaimana ditegaskan oleh para ahli hadits. Dalam beberapa riwayat lain terdapat di dalam sanadnya Abu Muhammad ibnu Hayyan (dla’if), Nu’aim ibn Hammad (mujassim dan sering membuat-buat hadits palsu sebagaimana komentar Ibnu ‘Adiyy), Nuh ibnu Abi Maryam Abu ‘Ishmah, anak tiri Muqatil ibn Sulaiman Syaikh al Mujassimah (Maha Guru Para Mujassim)
- Dalam sanad kepada Imam Malik terdapat Suraij ibn an-Nu’man (dla’if) dan Abdullah bin Nafi’ ash-Sha-igh (dla’if dan meriwayatkan ghara-ib dari Malik).
- Dalam sanad kepada Imam Syafi’i terdapat al ‘Isyari Abu Thalib Muhammad ibn Ali (Mughaffal), Abu al ‘Izz ibn Kadisy Ahmad ibn Ubaidillah, murid al ‘Isyari (mengaku membuat hadits palsu). Juga ada Abu al Hasan al Hakkari (tukang memalsu hadits).
Simak juga Khiyanah Ilmiyyah Dan Berbagai Strategi Licik Kaum Wahabi :
Bagian 1 - Mereka mengklaim Ajaran yang tidak sesuai dengan paham Wahhabi sebagai tradisi Yahudi, Nasrani, Syi’ah, Bathiniyyah dan semacamnya
Bagian 2 - Mereka mengklaim Adanya Nasakh atau Khushushiyyah Tanpa Dalil
Bagian 3 - Mereka melakukan Kebohongan-kebohongan dalam Penisbatan Aqwal
Bagian 4 -Mereka memotong-motong Perkataan Ulama yang Dianggap Merugikan Mereka
Bagian 5 - Mereka menulis Syarah terhadap Karya-karya Ulama Ahlussunnah dengan penjelasan-penjelasan menyimpang
Bagian 6 - Mereka mencetak karya-karya ulama Ahlussunnah dengan klaim Tahqiq, lalu melakukan Tahrif atau membantah di dalamnya
Bagian 1 - Mereka mengklaim Ajaran yang tidak sesuai dengan paham Wahhabi sebagai tradisi Yahudi, Nasrani, Syi’ah, Bathiniyyah dan semacamnya
Bagian 2 - Mereka mengklaim Adanya Nasakh atau Khushushiyyah Tanpa Dalil
Bagian 3 - Mereka melakukan Kebohongan-kebohongan dalam Penisbatan Aqwal
Bagian 4 -Mereka memotong-motong Perkataan Ulama yang Dianggap Merugikan Mereka
Bagian 5 - Mereka menulis Syarah terhadap Karya-karya Ulama Ahlussunnah dengan penjelasan-penjelasan menyimpang
Bagian 6 - Mereka mencetak karya-karya ulama Ahlussunnah dengan klaim Tahqiq, lalu melakukan Tahrif atau membantah di dalamnya
0 komentar:
Post a Comment