fakta wahabi
Al-Imam al-Hafizh Jalaluddin Abdurrahmanibn Abi Bakr as-Suyuthi asy-Syafi’i al-Asy’ari (w 911 H) dalam penjelasan beliau terhadap hadits Nabi: “Aqrab Ma Yakun al-‘Abd Min Rabbih Wa HuwaSajid”, yang makna zahirnya seakan bahwa Allah dekat dengan seorang yang sedang dalam posisi sujud, menuliskan sebagai berikut:

"قالالقرطبي: هذا أقرب بالرتبة والكرامة لا بالمسافة، لأنه منزه عن المكان والمساحةوالزمان. وقال البدر بن الصاحب في تذكرته: في الحديث إشارة إلى نفي الجهة عن اللهتعالى"

“Al-Qurthubi berkata: Yang dimaksud dengan “Aqrab” dalam hadits di atas adalah dalampengertian kedudukan dan kemuliaan, bukan dalam pengertian jarak, karena Allahmaha suci dari tempat, jarak, dan waktu. Kemudian pula berkata al-Badr ibnash-Shahib dalam kitab Tadzkirah-nya bahwa dalam hadits tersebut terdapatdalil kuat bahwa Allah ada tanpa tempat dan tanpa arah”[Syarh Sunan an-Nasa-i, j.1, h. 576].

0 komentar:

Post a Comment

 
Top