tashrif al izzi 

أَمَّا الثُّلاَثِيُّ الْمُجَرَّدُ فَإِنْ كَانَ مَاضِيْهِ عَلَى وَزْنِ فَعَلَ مَفْتُوْحَ الْعَيْنِ فَمُضَارِعُهُ يَفْعُلُ أَوْ يَفْعِلُ بِضَمِّ الْعَيْنِ أَوْ كَسْرِهَا نَحْوُ نَصَرَ يَنْصُرُ وَضَرَبَ يَضْرِبُ
Adapun Fi’il Tsulatsi Mujarrad, yaitu: jika pada Fi’il Madhinya berwazan فَعَلَ (Fa-‘A-La) yang difathahkan ‘Ain Fi’ilnya. Maka pada Fi’il Mudhari’nya ikut wazan يَفْعُلُ (Ya-F-‘U-Lu) atau يَفْعِلُ (Ya-F-‘I-Lu)–dengan didhommahkan ‘Ain Fi’ilnya atau dikasrahkannya– Contoh: نَصَرَ يَنْصُرُ dan ضَرَبَ يَضْرِبُ
Terjemah Tashrif al-Izzi
Terjemah Kitab klasik Matan Syarah Kailani atau Tashrif al-’Izzi. Pelajaran Ilmu Tasrif atau Sharaf cabang kaidah tata Bahasa Arab Nahwu dan Shorof. Semoga terjemahan ini bermanfa’at bagi kita untuk memahami Al-Qur’an, Al-Hadits Nabi, Atsar Shahabah, dan Qaul Ulama.

0 komentar:

Post a Comment

 
Top