AL-USTADZ DZULQARNAIN M. SUNUSI TENTANGHUKUM MENDENGARKAN RADIO ATAU MENONTON TV RODJA dan HUKUM MENGAMBIL ILMU DARI DAI IHYA AT-TURATS
HUKUM MENDENGARKAN RADIO ATAU MENONTON TV RODJA
Tanya: “Bolehkah kita mendengarkan Radio atau melihat TV Rodja, yang mana mereka berdakwah mirip atau sama dengan Ahlussunnah?”
Jawab: “Saya TIDAK MENASEHATKAN mendengarkan atau melihat TV Rodja, karena adanya orang-orang didalam radio ini, SEBAHAGIAN MANJAHAJNYA TIDAK BENAR, dan SEBAHAGIANNYA TIDAK JELAS dan Alhamdulillah fasilitas untuk belajar agama sudah sangat banyak dimasa ini.” | Rekamannya
Pada dauroh sehari di Cirebon (1433 H / 2012 M), selain diadakan tausiyah juga dibacakan hasil pertemuan / musyawarah para asatidzah di Cirebon (Kabupaten Kuningan) yang merupakan fawaid dari ‘umroh dan kunjungan para asatidz ke ‘Ulama Yaman dan Saudi ‘Arabia (1433 H / 2012 M). Berikut sedikit kutipan inti dari hasil musyawarah asatidz mengenai hukum mendengarkan radio hizbiyyin dan mendatangi kajian mereka (diambil dari rekaman):
“Dan kemudian sesi yang kedua adalah masalah beberapa faedah yang disampaikan para asatidzah diantaranya Ustadz Luqman, Ustadz Qomar, Ustadz Muhammad (‘Umar As Sewwed) dan tentunya sebagian yang tidak bisa saya sampaikan di sini. Diantaranya adalah pertanyaan Ustadz Luqman kepada Syaikh Ubaid tentang masalah radio (seperti radio rodja dan semisalnya) radio-radio yang disitu dikelola hizbiyyin, yang pengisinya turotsiyyin, kasani, turotsi..bagaimana pendapat syaikh tentang masalah radio yang seperti ini?
Jawaban Syaikh: “Tidak boleh bagi salafiyyin dan tidak boleh bagi thulabul ‘ilmi untuk mendengarkannya..dan juga tidak boleh untuk para DA’I untuk mendengarkannya KECUALI ia mendengarkan untuk MEMBATAHNYA!”
“Kemudian faedah ketika beliau (Ustadz Muhammad ‘Umar As-Sewwed) berkunjung ke Asy Syaikh Muhammad Muqbil bin Hadi, beliau bertanya tentang masalah dauroh-dauroh yang diadakan oleh hizbiyyin yang mengundang sebagian ‘ulama ahlussunnah, apakah boleh bagi salafiyyin untuk menghadiri muhadhoroh-muhadhoroh (ceramah-ceramah) yang panitianya adalah hizbiyyin?
Jawaban Syaikh: “Ini sungguh aneh, kalau seandainya panitianya adalah mereka (hizbiyyin)… kemudian yang hadir itu bercampur dan banyak mereka (hizbiyyin)…Jangan kamu perbanyak jumlah mereka! JANGAN HADIR….! JANGAN KAMU MEMPERBANYAK JUMLAH MEREKA!” | Sumber
LARANGAN MENDENGARKAN RADIO TURATSIYYAH – HALABIYYAH – MA’RIBIYYAH (semisal RODJA dll.) (Asy-Syaikh Al-’Allamah ‘Ubaid Al-Jabiri Hafizhahullah)
Pertanyaan: “Di dekat kami ada radio yang dia ini pengikut At-Turotsiyyin seperti Abul Hasan dan Ali Al-Halaby dan ada sebagian Salafiyyin yang menanyakan tentang hukum mendengarkan radio ini. Dan tentunya di radio ini disebarkan perkataan Al-Halaby, Ar-Ruhaily dan selain keduanya, padahal Salafiyyin memiliki radio sendiri dan memiliki CD-CD yang merekam durusnya para ulama dan para da’i (Salafiyyin) Indonesia dalam berbagai bidang ilmu, Tauhid, Sunnah, Akhlaq. Maka apakah anda menasehati anak-anak anda di Indonesia untuk mendengarkan radio ini?”
Jawab: “Yang pertama, mencukupkan diri dengan mendengarkan radio Salafiyyin dan pada yang engkau sebutkan itu sudah cukup. Maka TIDAK DINASEHATKAN UNTUK MENDENGARKAN RADIO SELAIN SALAFY YAITU RADIO-RADIO YANG MENYIMPANG, SAMA SAJA APAKAH ITU TUROTSIYYAH MAUPUN HALABIYYAH, MA’RIBIYYAH.
Kedua, barangsiapa yang DIA INI MEMILIKI KEMAMPUAN KEAHLIAN/KAPASITAS LALU MENDENGARKAN RADIO INI DALAM RANGKA MEMBANTAHNYA MAKA TIDAK MENGAPA. JADI ORANG-ORANG AWAMNYA AHLUSSUNNAH TIDAK DINASEHATKAN UNTUK MENDENGARKAN RADIO TERSEBUT.
Kewajiban kita hanya menjelaskan, dan termasuk kelembutan dan rahmat Allah kepada kita (yaitu) Allah tidak membebani kita untuk memberi hidayah kepada hati-hati manusia dan Allah tidak membebani kita agar kebenaran itu diterima oleh mereka….
(diterjemahkan secara bebas. Sumber: rekaman pertanyaan-pertanyaan Salafiyyin Indonesia pada malam Ahad, 15 Jumadil Akhir 1433H yang bertepatan dengan 5 Mei 2012)
Sumber | Link Suara
Demikian halnya pernyataan mufti wahabi salafi tempo dulu yaitu Muhamad bin Ibrahim bin Abdul Lathif Alu Syaikh, salah satu guru Syaikh bin Baz menyatakan; tidak layak mendengarkan radio walaupun utk mendengarkan al-Qur’an, berita dan muhadoroh ilmu, dan yang mendengarkannya adalah orang yang membinasakan agama dan ahlaknya.
Pernyataan tersebut tercantum dalam kitab Fatawa Wa Rasail karangan Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdul Latif Alu Syaikh juz 10 hal. 224 bab. Ke-2854 tentang Radio sebagaimana scan kitab dijelaskan sbb:
HUKUM MENDENGARKAN RADIO ATAU MENONTON TV RODJA
Tanya: “Bolehkah kita mendengarkan Radio atau melihat TV Rodja, yang mana mereka berdakwah mirip atau sama dengan Ahlussunnah?”
Jawab: “Saya TIDAK MENASEHATKAN mendengarkan atau melihat TV Rodja, karena adanya orang-orang didalam radio ini, SEBAHAGIAN MANJAHAJNYA TIDAK BENAR, dan SEBAHAGIANNYA TIDAK JELAS dan Alhamdulillah fasilitas untuk belajar agama sudah sangat banyak dimasa ini.” | Rekamannya
Pada dauroh sehari di Cirebon (1433 H / 2012 M), selain diadakan tausiyah juga dibacakan hasil pertemuan / musyawarah para asatidzah di Cirebon (Kabupaten Kuningan) yang merupakan fawaid dari ‘umroh dan kunjungan para asatidz ke ‘Ulama Yaman dan Saudi ‘Arabia (1433 H / 2012 M). Berikut sedikit kutipan inti dari hasil musyawarah asatidz mengenai hukum mendengarkan radio hizbiyyin dan mendatangi kajian mereka (diambil dari rekaman):
“Dan kemudian sesi yang kedua adalah masalah beberapa faedah yang disampaikan para asatidzah diantaranya Ustadz Luqman, Ustadz Qomar, Ustadz Muhammad (‘Umar As Sewwed) dan tentunya sebagian yang tidak bisa saya sampaikan di sini. Diantaranya adalah pertanyaan Ustadz Luqman kepada Syaikh Ubaid tentang masalah radio (seperti radio rodja dan semisalnya) radio-radio yang disitu dikelola hizbiyyin, yang pengisinya turotsiyyin, kasani, turotsi..bagaimana pendapat syaikh tentang masalah radio yang seperti ini?
Jawaban Syaikh: “Tidak boleh bagi salafiyyin dan tidak boleh bagi thulabul ‘ilmi untuk mendengarkannya..dan juga tidak boleh untuk para DA’I untuk mendengarkannya KECUALI ia mendengarkan untuk MEMBATAHNYA!”
“Kemudian faedah ketika beliau (Ustadz Muhammad ‘Umar As-Sewwed) berkunjung ke Asy Syaikh Muhammad Muqbil bin Hadi, beliau bertanya tentang masalah dauroh-dauroh yang diadakan oleh hizbiyyin yang mengundang sebagian ‘ulama ahlussunnah, apakah boleh bagi salafiyyin untuk menghadiri muhadhoroh-muhadhoroh (ceramah-ceramah) yang panitianya adalah hizbiyyin?
Jawaban Syaikh: “Ini sungguh aneh, kalau seandainya panitianya adalah mereka (hizbiyyin)… kemudian yang hadir itu bercampur dan banyak mereka (hizbiyyin)…Jangan kamu perbanyak jumlah mereka! JANGAN HADIR….! JANGAN KAMU MEMPERBANYAK JUMLAH MEREKA!” | Sumber
LARANGAN MENDENGARKAN RADIO TURATSIYYAH – HALABIYYAH – MA’RIBIYYAH (semisal RODJA dll.) (Asy-Syaikh Al-’Allamah ‘Ubaid Al-Jabiri Hafizhahullah)
Pertanyaan: “Di dekat kami ada radio yang dia ini pengikut At-Turotsiyyin seperti Abul Hasan dan Ali Al-Halaby dan ada sebagian Salafiyyin yang menanyakan tentang hukum mendengarkan radio ini. Dan tentunya di radio ini disebarkan perkataan Al-Halaby, Ar-Ruhaily dan selain keduanya, padahal Salafiyyin memiliki radio sendiri dan memiliki CD-CD yang merekam durusnya para ulama dan para da’i (Salafiyyin) Indonesia dalam berbagai bidang ilmu, Tauhid, Sunnah, Akhlaq. Maka apakah anda menasehati anak-anak anda di Indonesia untuk mendengarkan radio ini?”
Jawab: “Yang pertama, mencukupkan diri dengan mendengarkan radio Salafiyyin dan pada yang engkau sebutkan itu sudah cukup. Maka TIDAK DINASEHATKAN UNTUK MENDENGARKAN RADIO SELAIN SALAFY YAITU RADIO-RADIO YANG MENYIMPANG, SAMA SAJA APAKAH ITU TUROTSIYYAH MAUPUN HALABIYYAH, MA’RIBIYYAH.
Kedua, barangsiapa yang DIA INI MEMILIKI KEMAMPUAN KEAHLIAN/KAPASITAS LALU MENDENGARKAN RADIO INI DALAM RANGKA MEMBANTAHNYA MAKA TIDAK MENGAPA. JADI ORANG-ORANG AWAMNYA AHLUSSUNNAH TIDAK DINASEHATKAN UNTUK MENDENGARKAN RADIO TERSEBUT.
Kewajiban kita hanya menjelaskan, dan termasuk kelembutan dan rahmat Allah kepada kita (yaitu) Allah tidak membebani kita untuk memberi hidayah kepada hati-hati manusia dan Allah tidak membebani kita agar kebenaran itu diterima oleh mereka….
(diterjemahkan secara bebas. Sumber: rekaman pertanyaan-pertanyaan Salafiyyin Indonesia pada malam Ahad, 15 Jumadil Akhir 1433H yang bertepatan dengan 5 Mei 2012)
Sumber | Link Suara
Demikian halnya pernyataan mufti wahabi salafi tempo dulu yaitu Muhamad bin Ibrahim bin Abdul Lathif Alu Syaikh, salah satu guru Syaikh bin Baz menyatakan; tidak layak mendengarkan radio walaupun utk mendengarkan al-Qur’an, berita dan muhadoroh ilmu, dan yang mendengarkannya adalah orang yang membinasakan agama dan ahlaknya.
Pernyataan tersebut tercantum dalam kitab Fatawa Wa Rasail karangan Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdul Latif Alu Syaikh juz 10 hal. 224 bab. Ke-2854 tentang Radio sebagaimana scan kitab dijelaskan sbb:
2854- اقتناء الراديو في بيت العائلة يفتحونه على ما أرادوا
( السؤال الثاني ) قوله : من أغرب المصنوعات الحديثة المذياع (الراديو) ولا يخفى أن عدم اقتنائه أصبح في حكم المتعذر لدى كثير من الناس ، فهل يسوغ ذلك إذا كان الغرض منه سماع القرآن والأخبار والمحاضرات العلمية ، لا سيما إذا عرف مقتنيه بالعقل والعدالة وعدم الانصياع إلى سماع المجون والأغاني الخليعة ؟
الجواب : الحمد لله . لا ينبغي للرجل اقتناؤه إلا رجل ، لا يبالي بعواقب الأمور والضرر على عوائله في أديانهم وأخلاقهم وفق الله الجميع للخير . والسلام عليكم
( السؤال الثاني ) قوله : من أغرب المصنوعات الحديثة المذياع (الراديو) ولا يخفى أن عدم اقتنائه أصبح في حكم المتعذر لدى كثير من الناس ، فهل يسوغ ذلك إذا كان الغرض منه سماع القرآن والأخبار والمحاضرات العلمية ، لا سيما إذا عرف مقتنيه بالعقل والعدالة وعدم الانصياع إلى سماع المجون والأغاني الخليعة ؟
الجواب : الحمد لله . لا ينبغي للرجل اقتناؤه إلا رجل ، لا يبالي بعواقب الأمور والضرر على عوائله في أديانهم وأخلاقهم وفق الله الجميع للخير . والسلام عليكم
2.854 - Perkembangan keberadaan radio di rumah suatu keluarga dapat membuka apa yang mereka inginkan.
(Pertanyaan kedua) yang mengatakan: “Termasuk suatu keanehan memproduksi tekhnologi modern (radio) bukan rahasia lagi bahwa kurangnya masuknya informasi menjadi aturan yang mustahil bagi banyak orang, maka apakah diperbolehkan jika tujuan itu int mendengarkan (bacaan) Al-Qur’an, berita dan mendengarkan ceramah agama, terutama jika dia mengetahui batasan akal dan keadilan dan tidak mematuhi kata-kata kotor yg didengar dan lagu cabul?”
Jawaban: “Segala puji bagi Allah, tidak ada orang yang bisa menjamin unt menjaga ketika hanya seorang pria, tidak peduli tentang konsekuensi dari hal-hal yg menimbulkan kerusakan dari dampaknya (mendengarkan radio) dalam agama mereka, dan bisa merusak akhlak mereka. Semoga Allah membantu kita semua untuk menuju kebaikan. Salam bagimu.”
Oleh karenanya, maka munculnya radio Rodja, TV Rodja dan lainnya adalah perbuatan yg harus dijauhi sejauh-jauhnya oleh saudara2 salafi wahabi karena ulama2 kalian MELARANGNYA, tetapi larangan tersebut tidak berlaku unt kami kaum ASWAJA yg suka BID”AH HASANAH. Wallohu a’lam bish-Showab
Sdr. Aly Faizal yth., kalau nonton tv rodja itu dilarang, saya mau tanya: nonton tv lain yang acaranya dangdut, prabu siliwangi, nhk, dll. itu dilarang juga. Mana yang lebih baik? Atau Anda tak suka nonton tv?
ReplyDeletemas mas, fatwa larangan menonton tv rodja itu khusus untuk kaum wahabi seperti anda, bukan untuk kaum ahlussunnah wal jama'ah...
Deletetolong kalau membaca itu yang baik dan benar ya, supaya anda memahaminya dengan baik dan benar juga...
Klo anda menganut faham wahabi, maka slahkan jangan tonton dan jangan mendengar radio rodja... ^_^
Bahkan ulama wahabi sendiri mengatakan dengan tegas mengatakan bahwa Rodja TV itu Penghiasan dari Setan dan Terancam Kutukan
SImak disini : http://aliyfaizal.blogspot.com/2013/06/ulama-wahabi-rodja-tv-itu-penghiasan-dari-setan-dan-terancam-kutukan.html
ingat, ini fatwa ulama wahabi untuk wahabi yah.. ^_^
ini apa ya ga jelas panjang lebar
Deletebanyak cemo;ohan fitnah kemana-mana
sadar ga sih penulis ini,,,tau ga sih Wahabi itu apa dan siapa<<<?
jika anda yg paling tau tentang Islam
saya mau bertaya pada anda
1. dimanakah Para Keluarga Nabi sekarang,,?
2. Dimanakah Para Keluarga Sahabat Sekarang,,?
3. Jika anda tau,,tolong tanyakan yang sebenar nya apa itu Wahabi,,,?
4. Jika Anda Tau tolong Tanyakan Kesesatan apa yg dibawa Oleh Dakwah Rodja dan apakah Mereka mengenal Para Ulama Rodja,,,?
5. Tolong sertakan Bukti nyata Bahwa anda mengetahui Para Keluarga Nabi dan Para Sahabat Nabi nya yaa,,,?
NB
Jagan Menebar Fitnah
saya tunggu jawabannya broooo
mengaku lebih baik dari yang lain????? pasti sama jeleknya.... padahal di hati kita masing-masing mempunyai iman yang akan menjadi filter bagi apapun yang masuk ke hati dan otak kita...... sekaligus menjadi lentera yang menunjukkan kemana kita akan membawa diri ini,
Delete........................BUKAN MASALAH HARAM ENGGAKNYA MENDENGARKAN ATAO TIFAK MENDENGARKAN..............
Dan ternyata tak sebuah golonganpun dari 73 golongan itu yang tidak menklaim kelompok mereka sebagai ahlussunnah
untuk ke 72 golongan saya ucapkan ... > PREEEEEEET
@aliy faizal.. branti kalo penganut ahli sunah wal jamaah boleh denger rodja dong ya ?
Deleteantum bukan penganut wahabi kan ?melainkan ahli sunnah wal jamaah
trus tujuan nya buat tulisan itu untuk apa yaa ?
Maksod loooooooo,,,,,,,ga jelas amat sihh dasar syiah bolak balik bego looo
DeleteSesama wahhabi dilarang nyalip..?
ReplyDeleteNonton tv wahhabi ga.pa..pa, seperti rodjatv, insantv, yupidtv, la .wong mata kita semua gak ada yg bisa menghindar dari tv gossiip & dangdut
aneh ente, ULAMA wahabi saja menyebutkan Rodja TV itu penghiasan dari setan dan terancam kutukan, tapi ente yang bukan ULAMA wahabi malah membantahnya dengan asumsi pemikiran pribadi...
DeleteSesama wahabi harus nurut, dan ente harus nurut ama ULAMA wahabi kan... ^_^
http://aliyfaizal.blogspot.com/2013/06/ulama-wahabi-rodja-tv-itu-penghiasan-dari-setan-dan-terancam-kutukan.html
Wahai orang yg taqlid buta ente tau gk siapa itu WAHABI...?????tong sok ngomong kamana kareup ente
DeleteFaizal ,Ber-ilmulah sebelum ber-kata ente
DeleteMAKSUD LO?
DeleteSdr Ally dan Allyyiin semua, coretan2 amda ini secara tidak langsung merupakan promosi gratis. Rokok saja yg sudah tanda peringatn dikemasannya ttg bahaya rokok, bukan malah berkurang peminatnya tp semakin banyak yh menghisapnya. Kenapa? Karena promosinya yang gencar. Nah dengan coretan2 anda ini insya Alloh akan bertambah pendengar rodja dan stasiun rodja pun di daerah2 semakin bertambah. Kenapa? Karena bamtuan promosi anda. Terimakasih atas promosi gratisnya dan semoga anda mendapat Taufiq dan Hidayah dr Alloh Ta'alaa.
ReplyDeleteMasyaallah,, komen yang sungguh menggelikan.. difatwakan SESAT oleh ulama wahabi sendiri malah dibanggakan...
Delete*begitulah sifat wahabi,, banggga dengan kebodohan.. ^_^
Segala perkataan akan dimintai pertanggungjawabannya, sebagai pembanding, silahkan baca http://pesantren-alihsan.org/meluruskan-wawancara-habib-ali-hasan-bahar-seputar-isu-wahabi.html
ReplyDeletemas faizal antum telah terkena talbis iblis laknatullah, radio rodja adalah media dmana ustadz ustadznya kebanyakan lulusan madinah...paham bahasa arab ilmu hadts dan ilmu syar'i dan mereka mendakwahkan tauhid dan mengajak umat islam kembali menghidupkan sunnah....antum berilmulah sebelum memfitnah >>
Deletemas faizal.PA mimpi di siang bolong
Deleteente ga bisa bedakan antara fitnah dengan fatwa ya ??
Deletediatas itu fatwa..
dari siapa ??
dari ulama wahabi juga...
terus yg ente maksud fitnah itu apa ??
kok ga nyambung sih..
fatwa kok disebut fitnah,,, jangan galau masbro... ^_^
ASWAJAN ahlusunnah cetakan indo coba liat amalanya nabi saw tdk mencontohkan tp mereka gemar melakukan katanya nabi saw suri tauladan yg baik tp yg tdk di lakukan nabi saw dlm urusan agama mereka lakukan berati mereka lbh baik dr nabi saw trus mereka ngaku ahlusunnah..sunah siapa yg mereka ikuti!?? Sementara yg di sunnahkan nabi tdk di lakukan dan yg di suruh nabi saw untk di tinggalkan mdlah mereka lakukan.. Sunnah siapa yg di ikuti mas bro,..???
ReplyDeletega nyambung lagi nih..
Deleteente klo mau berhujjah ama ane, masuk di postingan mendetail ana membahas perkara yg ente anggap bid'ah, jgn Out OF Topik, jadinya ngawur ente nnti...
Ga bisa membantah kalam ulama wahabinya sendiri diatas yg melarang kok jadi lari kemana2... aneh bin ajaib nih wahabi...
Wahabi ternyata benci ya dengan kalam ulama nya sendiri... qqiqiiqq
masbro coba ente nonton dulu tv rodja atau radio rodja mudah mudahan Allah memberikan hidayah lewat saluran itu>>>anak kecil umur 10 taun adja bilang bagus nah ente????ana yakin ente hanya membela diri atau kelompok yang sepaham m ente
ReplyDeletemakin aneh aje komen ente ..
Deleteni wahabi yg komen kok lucu lucu ya, ente perhatikan ga di atas itu kalam siapa yg melarang ???
kalam ane atau kalam ULAMA WAHABI ??
ulama wahabi yg kalam kok malah ane yg diomelin...
qiqiqiqiqq
NB : Besok2 belajar baca dulu yg bener, sebelum belajar komen ya.. ^_^
kalau ente disuruh milih antara salafy wahabi ma syi ah ente milih mana
ReplyDeletehahahaha,,, wahabi dengan syi'ah itu ibarat kotoran dibelah dua, buat apa dipilih..
DeletePilihlah Ahlus sunnah wal jama'ah... ^_^
Simak dimari ya mas wahabi : Pernyataan Ulama Tentang Kebenaran Akidah Asy’ariyyah Sebagai Akidah Ahlussunnah Wal Jama’ah
http://aliyfaizal.blogspot.com/2013/06/pernyataan-ulama-tentang-kebenaran-akidah-asy-ariyyah.html
kalau ente disuruh milih antara salafy wahabi ma syi ah ente milih mana
ReplyDeletesebelum posting ada bainya anda paham dengan yang anda postingkan wahai yang punya blog.
ReplyDeleteanda ngaku-ngaku kaum ahlu sunnah tapi anda malah menyimpang dari Sunnah Rosulullah,amalan yang kalian kerjakan kebanyakan amalan dari kiyai anda tanpa anda mencari dasar dari amalan tsb..
belajarlah lagi . ya faizal .... semoga fikiran dan hatimu terbuka
mas mas, ente sebenernya baca baik2 materi diatas atau engga ??
Deletediatas itu kalam ulama wahabi lho, bukan kalam ane, kok ane yg suruh memahami...
NB : Besok2 belajar baca dulu sebelum belajar komen ya...
Blog ini aneh sekali ....
ReplyDeletealamatnya saya dikasi sama kakak saya, penasaran katanya bagus isinya keren keren, bisa di pejari.
Nah setelah di buka TAKJUB JUGA, "CATATAN PECINTA RASULULLAH". Liat liat isinya, saya jadi bertanya !. Bagian mananya yang cinta RASUL yaa AKHI FAIZAL ??? Antum Memojokkan orang orang yang Salaf yang antum sebut Wahabbi ( Al-Wahhab = "Nama ALLAH SWT"). Sedangkan Orang Orang Salaf tidak pernah mencerca antum, yang mengaku Ahlussunah ( NU ). Naudzubillah.
yg lebih aneh itu ente.. mengatakan yg ente tidak kuasai..
Deletejustru saya membela ulama salaf dari cacian dan hujatan kaum wahabi..
baca ini ya
Syaikh Al Bani Menilai Imam Bukhori Bukan Seorang Muslim
http://aliyfaizal.blogspot.com/2013/06/syaikh-al-bani-menilai-imam-bukhori-bukan-seorang-muslim.html
Lihat dengan mata ente, Imam Bukhori disebut "bukan seorang muslim" oleh ulama wahabi, faktanya siapa yg menghujat ulama salaf ??
wahabi atau sunni ??
saya juga membela orang tua Rasul dari cacian dan fitnahan kaum wahabi yang memfitnah orang tua Rasul masuk neraka, baca ini dan lihat dalil yg saya gunakan.. >> http://aliyfaizal.blogspot.com/2013/07/ayah-dan-bunda-nabi-muhammad-saw-pasti-di-surga.html
mengatakan Wahhabi = asma allah Al Wahhab, ente salah besar bung, belajar lagi ya..
NB : Saya takjub dengan kebodohan ente yang merasa benar dan pintar... ^_^
wahai yg bikin blog ini renungkan lah perkataan ibnu mas'ud " LEBIH BAIK SAYA SALAH DALAM MEMAAFKAN DARI PADA SAYA SALAH DALAM MENUDUH ,Karena tuduhan itu berat jikalau tuduhan nya benar maka akan tertuju pda yg di tuduh dan apabila tuduhanya itu salah maka akan kembali pada org yg mnuduh."BERILMULAH SEBELUM BER-KATA DAN BER-AMAL PINTU TOBAT MASIH TERBUKA LEBAR"
ReplyDeletemasyaallah ente ni kacau yah..
DeleteLebih baik kalimat ente itu, ente serahin ke ulama wahabi yg melarang mendengarkan radio rodja..
ente perhatikan ga di atas, itu kalam siapa yg melarang mendengarkan radio rodja pak ?
NB : Makanya baca baik baik, jangan pake esmosi pak, akhirnya kan malu ente..
ulama wahabi yg ngelarang, kok ane yg di omelin... -__-"
ohh begitu ya..
ReplyDeletebahkan ulama wahabi juga ga suka dakwah kaum wahabi ya, seperti diatas, ulama wahabi sendiri melarang mendengarkan radio rodja... ^__^
# Ulama wahabi menggonggong (MELARANG), radio rodja tetep jalan terus # Begitu ya maksud ente.. hehee
Kalam ulama wahabinya sendiri kok diinjak-injak oleh jama'ah wahabi sendiri.. gimana ceritanya tuh ya
This comment has been removed by the author.
ReplyDeletePrihatin. Astaghfirullah. Mari istighfar, saudaraku. Seharusnya kelompoknya Umar As Sewwed dan Para Dai Rodja bisa bersatu. Kitabnya sama, Ulamanya sama, nabinya sama, mengakui sahabat2 nabi juga sama. Sungguh, setan telah menyerah untuk menggiring kalian ke jalan syirik-bid'ah-khurafat. Tapi setan yg jeli bisa memperdaya kalian melalui jalan ujub! Sok Benar Sendiri! Sok Paling Nyunnah. Sungguh, aku melihat akhlak kalian dalam bermuamalah masih jauh dari sunnah rasul dan sahabat, karena aku sendiri pernah safar dengan kalian, bahkan dengan uztaz yg kalian agung2kan, baik dai yg di rodja atau dari kelompok As Sewwed. Saudaraku, semua. Jangan berpecah belah. Masih banyak yang menjadi target kita, penyimpangan yg ada di saudara2 kita di NU, NW, dll masih banyak. Apalagi kita juga sepakat dg bahaya syiah yg sedang mengancam Indonesia. Janganlah fanatik buta. Jika kalian ingin melihat kekurangan dari guru kalian, maka perbanyaklah belajar kepada guru2 yang lain. Itu yang dicontohkan oleh para ulama ahlussunnah bukan?
ReplyDeleteMari istighfar, saudaraku. Astaghfirullah. Jika ustaz2 kita menasehatkan pada orang2 awam untuk tidak fanatik buta dengan ustaz/kyai/ajengan/tuan guru, maka sesungguhnya kalian kini juga telah fanatik buta dg ustaz2 kalian. Kelompok As Sewwed dan kelompok Rodja sesungguhnya sama nabinya, sama para sahabatnya, sama ulamanya, sama kitab asalnya. Demi Allah, setan yg sangat jeli sudah menyerah untuk menjerumuskan kalian ke lembah syirik-bid'ah-khurafat, tapi setan yang licik telah berhasil menggiring kalian ke lembah ujub. Sesungguhnya ahlussunnah/salafi saat ini di Indonesia sedang mengalami degradasi moral. muamalahnya buruk. aku pernah safar dengan ustaz yg kalian puja dan pernah juga dengan ustaz yg kalian musuhi. sejatinya ini membikin miris. contoh dalam ilmu dan amal masih jauh, jauh yang dicontohkan rasulullah dan sahabat.Jauh! wahai ahlussunnah. Konsentrasilah untuk menyelamatkan umat dari penyakit sipilis dan bahaya nyata syiah yg mengancam bumi Indonesia.
ReplyDeletePerkuat ukhuwah. Jika kalian ingin melihat kelemahan/kesalahan guru-guru kalian maka belajarlah dengan uztaz2 yg lain, bandingkan dan ambil kesimpulan. Kalian akan bisa melihat dan merasa, bukankah ulama2 dulu juga banyak berguru ke para ulama yg lain? Semoga Alloh menyelamatkan kita dari tipu daya setan.
antum coba dengar dulu radio rodja atau tv rodja dengan hati yang jernih dan hati yang taslim baru antum bisa "berfatwa" semoga antum diberi hidayah dan pentunjuk ke jalan sunnah ,,,,,,,,,,,,,,,,aaamiiin
ReplyDeleteAssalamu'alaikum.. Akhi,afwan ana ikut berbicara disini. Yang harus kita ikuti adalah kalamulloh dan sunnah nabi kita muhammad salallohu 'alaihi wasallam,adapun jika perkataan ulama yang kita ikuti tidak sesuai dengan itu,maka jelas kita mengikuti kalamulloh dan sabda nabi kita yang mulia sallohu 'alaihi wasallam. Adapun boleh tidaknya radio dijadikan media dakwah,kita kembalikan kepda alqur'an dn hadits,adakah ada hadits yang melarangnya???. Jika tujuan antum membuat blog ini untuk berdakwah,mari kita berdakwah dengan lemah lembut,sampaikan ayat2 alqur'an dan hadits2 shahih yang antum ketahui,ana hawatir tulisan antum hanya membawa fitnah,baik bagi antum atwpun untuk muslim yang lain. Hanya kpd Alloh sajalah kita memohon pertolongan.
ReplyDeleteAkhiru kalam,smoga kita terus dalam setiap ksempatan,memohon pertunjuk jalan yang lurus yaitu jalan orang2 yang diberi petunjuk(sahabat)..aamiin
ane ni orang awam , wahabi utu apa sih ?tolong dong beri pengertian yang sejelas jelasnya, pendirinya siapa, ? kegiatannya apa? apakakah kesalahan mmereka:?
ReplyDeleteudah yg waras ngalah... dibuktikan aja nanti dihadapan Allah azawajalla..
ReplyDeleteAwas bahaya Neo Wahabi lewat Radio Rodjer sama Tv Rodjer. Penyebar Cahaya bidah.
ReplyDeleteAwas Neo Wahabi Lewat Radio Rodja dan TV Rodja. Menebar cahaya bidah
ReplyDeleteUntuk semua yang koment... saya salut sma anda semua, kita semua ngaku islam tho... so jgn saling garuk menggaruk lah... gak malu sma agama lain.. mereka semua tertawa lho sama tingkah kita semua yg mengaku islam yg berlandaskan Al-Qur'an dan As-sunnah tapi tingkah laku kita, tata bahasa kita, kebanyakan jauh dari landasan keislaman kita. tidak usahlah saling hujat, saling fitnah, saling membuka kekurangan. ingatlah saudaraku semua yg muslim... Nabi kita mengajarkan kita untuk saling melindungi, saling menutupi kekurangan masing, saling menasehati. bukan saling menghujat.. kebenaran hanya milik Allah Subhanahu Wa Ta'ala. KITA Manusia hanya berusaha menjadi yg terbaik dimata Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
ReplyDeleteApa untungnya sesama Muslim saling mencela, menghina dan mengejek. Hanya akan menyenangkan musuh2 Islam. Mohon bisa menahan diri. Masih banyak PR kita.
ReplyDelete