Asy-Syaikh al-‘Allâmah Husain ibn Muhammad al-Jisr ath-Tharabulsi (w 1328 H),--Lahir dan belajar di Tripoli Lebanon, rihlah ke Mesir dan masuk al-Azhar, kemudian kembali ke Tripoli dan wafat di sana-- dalam salah satu tulisannya berjudul al-Hushûn al-Hamîdiyyah Li al-Muhâfazhah ‘Alâal-‘Aqâ-id al-Islâmiyyah, --kitab yang cukup mashur di Indonesia dan banyak diajarkan dibanyak pondok pesantren-- menuliskan sebagai berikut:
"إنهتعالى ليس جوهرا ولا جسما، فلا يحتاج إلى مكان يقوم فيه، لأن الاحتياج إلى المكان منخواص الجواهر والأجسام، وثبت هناك أنه تعالى ليس عرضا فلا يحتاج إلى محل يحلفيه"
“Sesungguhnya Allah bukan benda kecil yang tidak dapat terbagi-bagi (Jawhar), juga bukan benda besar yang dapat terbagi-bagi (Jism). Dengan demikian Dia tidak membutuhkan kepada tempat untuk berada padanya. Karena butuh kepada tempat adalah di antara sifat-sifat jawhar dan sifat-sifat jism.Dan karena Allah bukan benda maka dengan demikian Dia tidak disifati dengan sifat-sifat benda (‘Aradl) [al-Hushûnal-Hamîdiyyah, h. 18].
0 komentar:
Post a Comment