Perhatikan warna hijau pada scan kitab dibawah ini.
Disana -diatas- (warna hijau) ada teks yang dilenyapkan. Darul Kutub al-‘Ilmiyyah, 1426H.
Dar al-Anshâr, 1379H : Scan diatas, yang digaris bawahi adalah teks yang dilenyap pada terbitan Daru Kutub.
Begitu juga pada awal bab tentang Istiwâ’, dalam cetakan Mesir, Imam al-Asy‘ari berkata;
إن الله عز و جل يستوي على عرشه استواء يليق به من غير طول استقرار
“Allah ‘azza wa jalla istiwâ’ atas ‘arsy-Nya, dengan Istiwâ’ yang layak dengan-Nya, tanpa istiqrâr (menempati)”
Namun, teks استواء يليق به من غير طول استقرار, tidak ditemukan dalam cetakan Beirut. Allahu A‘lam, apa dimakan tikus atau bagaimana.
Semoga Allah selalu menjaga para pewaris Nabi serta karya-karya mereka dari tangan zhalim. Dan Allah akan selalu mengutus ulama pembaharu, dalam arti selalu mengutus pada setiap abad, sebagaimana sabda Nabi, diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Abi Hurairah;
إن الله يبعث لهذه الأمّة على رأس كل مائة سنة من يجدّد لها دينها
“Sesungguhnya Allah mengutus untuk umat ini setiap penghujung awal abad, yaitu orang yang memperbaharui agamanya”
0 komentar:
Post a Comment