fakta wahabi
Judul asli:

“Ghayah al-Bayan Fi Tanzih Allah ‘An al-Jihah Wa al-Makan”

Penjelasan Lengkap Allah Ada Tanpa Tempat & Tanpa Arah dalam Berbagai Karya Ulama Ahlussunnah Wal Jama’ah Lintas Masa Dan Generasi

Terjemah oleh: Kholil Abu Fateh, MA.

Bismillâh ar-Rahmân ar-Rahîm

Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam atas makhluk paling mulia; Muhammad, juga atas seluruh keluarganya yang suci, serta segenap sahabatnya yang mulia.

Sesungguhnya ilmu mengenal Allah dan mengenal sifat-sifat-Nya adalah ilmu paling agung dan paling utama, serta paling wajib untuk didahulukan mempelajarinya atas seluruh ilmu lainnya, karena pengetahuan terhadap ilmu ini merupakan pondasi bagi keselamatan dan kebahagiaan hakiki,yang oleh karena itu ilmu Tauhid ini dikenal juga dengan nama Ilmu Ushul (pondasi agama).

Dan Sesungguhnya seluruh ulama Damaskus,Halab (Aleppo), Himsh dan semua penjuru daratan Syam (Siria) ,Lebanon, Yordania, Palestina, India, Pakistan, Malaysia, Indonesia, Irak, Turki, wilayah selatan benua Afrika, Yaman, dan bahkan di seluruh negara Islam; mereka semua berada di atas keyakinan yang sama dalam mensucikan Allah dari tempat dan arah serta sifat-sifat benda. Ini adalah keyakinan Salaf saleh dan orang-orang yang mengikuti mereka hingga masa kita sekarang ini, hanya saja pada abad 12 hijriyah ada orang bernama “Muhammad bin Abdul Wahhab”; seorang yang tidak memiliki ilmu cukup, menyebarkan keyakinan yang menyalahi mayoritas umat Islam,memecah belah mereka, datang membawa faham yang ia buat sendiri, lalu ia menyangka bahwa dakwahnya itu didasarkan kepada al-Qur’an dan hadits.

Beberapa faham sesat Ibnu Taimiyah ia hidupkan kembali, di antaranya; mengharamkan tawassul dengan Rasulullah, mengharamkan perjalanan untuk tujuan ziarah kemakam Rasulullah, mengharamkan datang ke makam orang-orang saleh untuk tujuan berdoa meminta kepada Allah di sana, mengkafirkan orang yang berkata: “Yâ Rasulallâh…”,“Yâ Muhammad…”, “Yâ ‘Ali…”,“Yâ Abdal Qâdiral-Jîlâni… tolonglah saya”; kecuali kepada orang yang masih hidup, mengharamkan peringatan maulid Nabi sekalipun di dalamnya tidak ada perbuatan munkar (maksiat) karena -menurut mereka- peringatan semacam ini menyerupai keyakinan orang-orang Yahudi. Herannya, para pengikut Muhammad bin Abdul Wahhab ini,-atau yang disebut oleh mereka sendiri sebagai golongan Wahhabiyyah, dan atau Salafiyyah-, membuat peringatan besar dan meriah untuk merayakan perjalanan hidup pimpinan mereka; Muhammad bin Abdul Wahhab, dengan tema: “Pekan Muhammad bin Abdul Wahhab” (Usbû’ Muhammad ibn ‘Abdil Wahhâb).

Jika anda ingin mengenal lebih jauh sepak terjang kaum Wahhabiyyah ini silahkan membaca pasal “Fitnah al-Wahhâbiyyah” dari kitab Tarikh yang ditulis oleh Asy-Syaikh Ahmad Zaini Dahlan; mufti Mekah pada masa akhir Khilafah Utsmaniyyah Turki.

Dalam kitab ini, kita kumpulkan dalil-dalil jelas dari al-Qur’an, hadits, dan Ijma’ umat Islam, serta pernyataan ulama terkemuka dari empat madzhab, di tulis dalam beberapa bab; babsatu definisi tempat dan arah, bab dua dalil kesucian Allah dari tempat dan arah dalam al-Qur’an, bab tiga dalil kesucian Allah dari tempat dan arah dalam hadits,bab empat dalil kesucian Allah dari tempat dan arah dalam ijma’, bab lima dalil akal kesucian Allah dari tempat dan arah, bab enam penjelasan bahwa di atas arsy terdapat tempat dalam tinjaun syari’at dan akal, bab tujuh hukum orang yang menetapkan tempat bagi Allah, bab delapan pernyataan ulama empat madzhab dan lainnya dalam ketetapan akidah Ahlussunnah: “Allah ada tanpa tempat dan arah”, bab sembilan penjelasan tidak boleh dikatakan “Allah ada di setiap tempat”, bab sepuluh penjelasan bahwa langit kiblat doa, dan bab ke sebelas Aqidah Ulama Indonesia.

BAGI YANG BERMINAT MEMBELI BUKU INI:

Hubungi Abou Fateh di Email: aboufaateh@yahoo.com

Download Segera Ebook PDF ini! gratis!!

Klik : Download

Baca dan sebarkan...!!! Barakallah fikum...!!!

1 komentar:

  1. http://abul-jauzaa.blogspot.com/2011/07/dimanakah-allah-ini-jawaban-al-imaam.html

    ReplyDelete

 
Top