وَإِنْ كَانَ مَاضِيْهِ عَلَى وَزْنِ فَعِلَ مَكْسُوْرَ اْلعَيْنِ فَمُضَارِعُهُ يَفْعَلُ بِفَتْحِ اْلعَيْنِ نَحْوُ عَلِمَ يَعْلَمُ إِلاَّ مَا شَذَّ مِنْ نَحْوِ حَسِبَ يَحْسِبُ وَأَخَوَاتِهِ.
Jika fi’il madhinya berwazan فَعِلَ FA’ILA yang di kasrahkan ‘ain fi’ilnya, maka fi’il mudhari’nya berwazan يَفْعَلُ YAF’ALU dengan fathah ‘ain fi’ilnya. contoh عَلِمَ يَعْلَمُ ‘ALIMA YA’LAMU, kecuali yang syadz dari contoh: حَسِبَ يَحْسِبُ HASIBA YAHSIBU dan saudara-saudaranya.
Terjemah Tashrif al-Izzi
Terjemah Kitab klasik Matan Syarah Kailani atau Tashrif al-’Izzi. Pelajaran Ilmu Tasrif atau Sharaf cabang kaidah tata Bahasa Arab Nahwu dan Shorof. Semoga terjemahan ini bermanfa’at bagi kita untuk memahami Al-Qur’an, Al-Hadits Nabi, Atsar Shahabah, dan Qaul Ulama.
Terjemah Kitab klasik Matan Syarah Kailani atau Tashrif al-’Izzi. Pelajaran Ilmu Tasrif atau Sharaf cabang kaidah tata Bahasa Arab Nahwu dan Shorof. Semoga terjemahan ini bermanfa’at bagi kita untuk memahami Al-Qur’an, Al-Hadits Nabi, Atsar Shahabah, dan Qaul Ulama.
0 komentar:
Post a Comment