Aku wasiatkan untuk menjaga 3 hal yang :
1) Menjaga puasa kalian seperti kalian menjaga harta berharga kalian dan maksud daripada menjaga puasa menjaganya dari apa-apa yg membatalkannya dan membatalkan pahalanya, dan apa-apa yg membatalkan puasa sudah jelas kita semua mengetahuinya yaitu makan minum dan lain sebagainya,dan sesuatu yg membatalkan pahalanya seperti berbohong menggunjing orang lain dan semua yg di benci oleh allah, maka itu tidak membatalkan puasa tapi iitu membatalkan pahalanya maka rasa capek berpuasa menjadi sia-sia seperti yg di sebutkan dalam hadist "berapa banyak orang yang berpuasa tidak mendapatkan darinya kecuali rasa lapar dan haus dan berapa banyak yang bangun malam tiddk mendapatkan apa-apa kecuali capek dan begadang
Maka sudah seharusnya orang yang berpuasa tidak memusuhi orang lain atau berdebat atau mengucapkan kata-kata kotor akan tetapi menyibukkan waktu-waktunya untuk mendekatkan diri kepada allah karna amalan-amalan di bulan ramadhan di lipat gandakan, dan wajib atas seseorang juga untuk menghilangkan penghalang-penghalang yang menghalangi datang nya rahmat seperti durhaka kepada orang tua dan dendam kepada orang lain dan memutus silaturrahmi maka siapa yang ada padanya sifat-sifat ini akan berlalu malam-malam ramadhan dan malam lailatul qodar sedang kan dia termasuk yang di haramkan dari kebaikan-kebaikan dan barokah ,pemberian yg di turunkan di bulan ramadan
2) Beliau mewasiatkan kita untuk selalu qiyam di dalam bulan ramadhan, dalam hal ini arti qiyam itu sendiri kita di wasiatkan untuk selalu menjaga sholat tarawih kita dari malam pertama sampai malam terakhir di bulan ramadhan ini jangan sampai ada yang bolong, beserta menjaga untuk selalu sholat berjamaah khususnya sholat isya' dan shubuh, karena barang siapa menjaga hal itu maka dia telah mendapatkan nasibnya dari mlm lailatul qodar...
3) Hendaknya kalian menyambut akan pemberian-pemberian Allah, dikarenakan arak-arakan (anugerah) Allah digelar pada bulan Ramadhan setiap malam dimulai dari terbenamnya matahari sampai terbitnya fajar, sedangkan pada selain bulan Ramadhan digelar mulai waktu sahar (sebelum terbit fajar) saja.
Tiap orang itu hendaknya menyambut akan anugerah-anugerah dan pemberian-pemberian Allah, sedangkan menyambut akan pemberian-pemberian Allah tersebut dapat dilakukan dengan 3 hal:
1. Dengan selalu berusaha dan bersungguh-sungguh dalam (menggapai) ridho Allah yang Maha Tinggi dan Maha Kuasa, Allah SWT berfirman: ((Dan barangsiapa yang berjihad (berusaha dengan sungguh-sungguh) maka sesungguhnya jihadnya itu untuk dirinya sendiri)).
{Hendaknya engkau berusaha dengan sungguh-sungguh maka niscaya engkau akan melihat (hasilnya), dan ambillah kesempatan untuk mendapatkan janji (Allah) berupa petunjuk, yaitu petunjuk yang telah disebutkan dalam ayat pada surat Al Ankabut}.
Rasulullah SAW bersungguh-sungguh dalam beramal pada bulan Romadhon melebihi pada selain bulan Ramadhan, beliau lebih bersegera dalam kebaikan melebihi (kecepatan) angin yang berhembus.
2. Dan menyambut akan pemberian Allah dapat dilakukan dengan selalu istiqomah dalam pembacaan wirid-wirid dan dzikir-dzikir yang datang dari Nabi SAW dan para salaf shaleh, terlebih-lebih dzikir ini yang dianjurkan agar selalu dibaca, (yaitu):
{ أشهد أن لا إله إلا الله نستغفر الله نسألك الجنة ونعوذ بك من النار }،
Hendaknya tiap orang itu memperbanyak dzikir tersebut, karena Rasulullah SAW bersabda: ((Hendaknya kalian memperbanyak empat hal dalam bulan (Romadhon) ini..)), bukan cuma dibaca sebelum Maghrib saja, namun dibaca 50 kali atau 100 kali atau lebih pada hari-hari bulan Romadhon. Dibaca baik ketika berjalan maupun ketika duduk maupun ketika berkendara.
Kaum perempuan juga membacanya sambil memasak maupun sambil menyapu maupun sambil menyusui anaknya.
Sedangkan kaum lelaki membacanya baik ketika beraktivitas maupun ketika bekerja.
Jadi hendaknya seseorang itu selalu istiqomah dalam membaca dzikir-dzikir yang ma'tsur (datang dari Nabi SAW atau pasa salaf shaleh) dan menghadiri majlis-majlis, terlebih-lebih majlis ilmu, karena telah diriwayatkan: ((Barangsiapa yang menghadiri majlis ilmu pada bulan Ramadhan, maka Allah akan menuliskan pahala setahun baginya pada setiap langkahnya)).
Oleh karena itu, para salaf shaleh mengadakan acara-acara Rouhah pada waktu Ashar bulan Romadhon, Al Habib Muhammad bin Ahmad bin Ahmad Al Muhdhor berkata: "Meninggalkan Rouhah adalah merupakan dahaga (???)"
Maka seseorang itu hendaknya berlomba-lomba dan bersegera, Allah SWT berfirman: ((Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba)) dan ((Untuk semisal inilah hendaknya beramallah orang-orang yang mampu beramal)).
3. Begitu juga menyambut akan pemberian-pemberian Allah dapat dilakukan dengan selalu berusaha untuk menghilangkan segala penghalang yang dapat menghalangi didapatkannya dan diturunkannya rahmat, ini adalah hal yang paling penting dan paling besar ketimbang apa-apa yang telah disebutkan sebelumnya, (penghalang-penghalang tersebut yaitu): durhaka (terhadap orang tua), memutuskan tali silaturrahim, membenci (saudara semuslim) dan yang lainnya.
Sehingga (apabila hal ini telah dilaksanakan) maka Romadhon akan berlalu sedangkan dia dalam keadaan yang terbaik.
Al Imam Asy Sya'roni ra berkata: "Dahulu ketika bulan Romadhon telah lewat, maka mereka menjadi ahli kasyaf dikarenakan mereka mendapatkan sir (rahasia Ilahi), nur (cahaya Ilahi) dan keberkahan.
Sedangkan kita, bulan Romdhon keluar masuk namun kita tidak bertambah sesuatupun dan inilah paling besarnya musibah.
Ini adalah 3 hal yang aku wasiatkan kepada kalian agar selalu dilaksanakan, (yaitu): melaksanakan puasa, qiyam Romadhon dan menyambut pemberian-pemberian Allah SWT.
Kami memohon kepada Allah agar memperbesar bagian kami dan bagian kali dari bulan Romadhon ini, serta dari kebaikan-kebaikan dan keberkahan-keberkahannya, juga dari apa-apa yang Allah telah curahkan kepada para orang-orang yang berpuasa dan menjalankan qiyam Romadhon dengan sempurna, juga semoga Allah memberi bagian kepada kami dan kalian dengan sebesar-besarnya bagian dari hal tersebut, dan semoga Allah menuntun kami dan kalian pada sebaik-baiknya jalan serta mengembalikan lagi bulan ini kepada kami dan kalian dalam sebaik-baiknya keadaan pada tahun-tahun berikutnya, dan semoga Allah menjadikan bulan ini sebagai saksi kebaikan kita bukan saksi keburukan kita dan bukti kebaikan kita bukan bukti keburukan kita, serta menjadikan kita termasuk dari orang-orang yang dibebaskan dan diselamatkan dari api neraka, dan semoga Allah memberi kekuatan kepada kita dalam melaksanakan puasa dan qiyam Romadhon dalam keadaan yang sempurna dan hati yang tenang. Aamiin Allahumma Aamiin
Wa ila hadhrotin Nabi....Al Fatihah,,
Al Habib Zain bin Sumaith
0 komentar:
Post a Comment