Selain Tahajjud, istighfar pun sangat dianjurkan untuk selalu dilakukan. Dalam ungkapannya berikut ini mushonif kitab Hidayah Al-Adzkiya' menekankan kedua hal tersebut. Marilah kita simak dengan seksama apa yang dikatakan oleh mushonif dan penjelasannya dari pensyarah.
Syaikh Zainuddin Al-Malibari mengatakan dalam kitab Hidayah Al-Adzkiya’ :
PenjelasanApabila engkau terbangun di malam hari, Tahajjud-lahDan istighfarlah untuk orang-orang mukmin dan merataplah
Maksudnya: apabila engkau terbangun dari tidur di malam hari, lakukanlah shalat sunnah meski hanya dua rakaat, sebagaimana yang dikatakan Syaikh Asy-Syibramalisi. Dua rakaat di tengah malam merupakan harta simpanan dari simpanan-simpanan kebaikan. Maka perbanyaklah simpanan-simpanan kebaikan untuk hari kebutuhanmu, yaitu hari ketika tak ada kerabat yang dapat memberikan manfaat bagimu dan tiada penolong yang dapat membantumu.
Nabi SAW bersabda kepada Abu Dzar RA, “Jika engkau hendak bepergian, apakah engkau mempersiapkan perlengkapan untuk itu?”
Abu Dzar menjawab, “Ya.”
Nabi bersabda, “Lalu bagaimana dengan kepergian menempuh hari Kiamat? Inginkah engkau aku beri tahukan, wahai Abu Dzar, sesuatu yang dapat berguna bagimu di hari itu?”
Abi Dzar berkata, “Tentu, wahai Rasulullah.”
Nabi bersabda, “Berpuasalah di hari yang sangat panas untuk hari kebangkitan, shalatlah dua rakaat di kegelapan malam untuk menghadapi kecemasan di dalam kubur, berhajilah dengan haji yang sempurna untuk perkara-perkara berat (di akhirat), bersedekahlah dengan sedekah yang baik kepada orang miskin atau dengan ucapan benar yang engkau ucapkan, atau dengan meninggalkan ucapan yang buruk.”
Nabi SAW juga bersabda, “Lakukanlah oleh kalian shalat malam, karena hal itu merupakan kebiasaan orang-orang shalih sebelum kalian, pendekatan diri kepada Allah Ta`ala, pencegah dari dosa, penghapus segala kesalahan, dan penolak penyakit dari tubuh.”
Beliau juga bersabda, “Dua rakaat di tengah malam yang dilakukan oleh seorang anak Adam lebih baik daripada dunia dan seisinya. Dan jika saja tidak memberatkan umatku, niscaya aku mewajibkan dua rakaat shalat malam tersebut kepada mereka.”
Diriwayatkan bahwa Allah membanggakan orang-orang yang melakukan shalat malam kepada para malaikat. Allah berfirman, “Lihatlah hamba-hamba-Ku. Sungguh mereka telah melakukan shalat di kegelapan malam, sehingga tidak ada yang melihat mereka selain Aku. Aku bersaksi kepada kalian bahwasanya Aku mempersilakan mereka menempati negeri kemuliaan-Ku.”
Kemudian setelah shalat, mohon ampunlah untuk orang-orang beriman, laki-laki dan perempuan. Nabi SAW bersabda, “Barang siapa memohonkan ampunan kepada Allah bagi orang-orang beriman laki-laki dan perempuan, niscaya, dari setiap orang beriman laki-laki dan perempuan, Allah menuliskan baginya satu kebaikan.”
Nabi SAW juga bersabda, “Barang siapa memohon ampun kepada Allah setiap hari sebanyak 70 kali, niscaya ia tidak ditulis tergolong para pendusta. Dan barang siapa memohon ampun di setiap malam sebanyak 70 kali, niscaya ia tidak ditulis tergolong orang-orang yang lalai.”
Beliau juga bersabda, “Barang siapa memohon ampunan untuk orang-orang beriman laki-laki dan orang-orang beriman perempuan setiap hari sebanyak 27 kali, niscaya ia termasuk orang-orang yang mustajab doanya dan penghuni bumi diberikan rizqi sebab doa mereka.”
Di dalam hadits lain Nabi SAW bersabda, “Barang siapa memohon ampunan kepada Allah setiap usai shalat sebanyak tiga kali, lalu ia mengucapkan:
Astaghfirullahal-ladzi la ilaha illa huwal hayyal-qayyuuma wa atubu ilayh
‘Aku memohon ampunan kepada Allah, yang tiada Tuhan selain Dia, Dzat Yang Mahahidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya’
niscaya akan diampuni dosanya, meskipun ia telah melarikan diri dari peperangan.”
Dan menangislah atas dosa-dosamu dan kekuranganmu dalam ibadah, sebagaimana yang dikatakan oleh Syaikh Ali An-Najjariy:
Sucikanlah hati dari segala kotoran
Obatnya adalah tangisanmu di waktu-waktu sahur
Obat penawar hati tersebut adalah menangis di akhir malam, karena waktu tersebut adalah waktu kemuliaan dan saat turunnya rahmat-rahmat. Sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih dari Jabir, Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya di malam hari ada satu waktu yang tidaklah bertepatan pada waktu itu seorang muslim memohon kebaikan kepada Allah Ta`ala, melainkan Allah pasti akan memberikannya kepada hamba itu.”
Dan dalam riwayat lain, “Sesungguhnya di malam hari ada satu waktu yang tidaklah bertepatan pada waktu itu seorang muslim meminta kepada Allah kebaikan-kebaikan urusan dunia dan akhirat melainkan Allah pasti memberikannya kepada hamba itu.”
Waktu tersebut ada di setiap malam, maka seyogianya bagi manusia agar “mendesak” (memohon dengan amat sangat) dalam berdoa untuk dirinya dan untuk orang lain, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang demikian dalam berdoa.
Wallahu A’lam Bishshowab
0 komentar:
Post a Comment