fakta wahabi
Ini adalah cuplikan komenatar Ulama WAHABI, Dr Abdul Aziz bin Nada Al Utaiby (dia ini adalah murid dari bin Baz, Al Bani, Utsaimin dan Muqbil bin Hadi Al Wadi’i) ketika ditanya mengenai meninggalnya Syaikh Romdhon Al Buthy.

السؤال:
ما تعليقكم على مقتل البوطي في عملية تفجيرية انتحارية؟ وهل يجوز الفرح بمقتله؟
الجواب:
1-اللهم نسألك حسن الختام، والستر أمام الأنام، ولا تختم لنا وأهلينا وإخواننا خاتمة سوء.
2- يجوز الفرح بهلاك كل من يكيد للإسلام والمسلمين شراً، كـ (الكفار والمبتدعة) وغيرهما.
3- وأما البوطي فأقول: أذهب إلى فرح أهل السنة بهلاك المبتدعة، إذا بيّن لهم ولم يرجعوا إلى الحق، والبوطي من رؤوسهم.
السؤال:
ولكن عمل التفجير نفسه الذي تم في المسجد وهلك فيه البوطي لا يجوز؟
الجواب:
صحيح إن وسيلة قتله لا تتفق مع الوسائل المشروعة، ولكن الفرح لهلاكه جائز، رغم أننا لا نقر الوسيلة.
والمعلوم: أن من واجب الولاة الأخذ على يد المبتدعة، بأنواع التعزير حماية للدين، كالقتل والسجن والجلد والنفي والتغريب (السجن)، فإن كف أذاهم وتعزيرهم مطلبٌ شرعي، ولكن إذا فقد ولي الأمر، وعمت الفوضى، فلا ينبغي لآحاد المسلمين القيام بعقابهم نيابة عن الولاة؛ فإن هذا مخالف للشرع، وقد يدفع المبتدعة لمقاتلة أهل السنة، فتكون مفاسد عظيمة... ولكن إن حصل وهلك أحد أولئك المبتدعة، بسببٍ ما، لا دخل لأهل السُّنة فيه، فيفرح لهلاكه، وندعو الله أن لا يتبع ذلك مفسدة، وردّة فعل على أهل السُّنة.. قال الراغب الأصفهاني: لا شيء أوجب على السلطان من رعاية أحوال المتصدين للرياسة بالعلم، فمن الإخلال بها ينتشر الشر، ويكثر الاشرار، ويقع بين الناس التباغض والتنافر.أهـ
كتبه. عبد العزيز بن ندى العتيبي
9 من جمادى الأولى 1434هـ

TERJEMAH :

PERTANYAAN :

"Apa komentar Anda tentang kematian Al Buty yang disebabkan oleh aksi bom bunuh diri? Apakah boleh bergembira dengan kematiannya?"

JAWAB :
“Ya Allah, kami memohon husnul khatimah, serta ditutupinya aib-aib kami di hadapan manusia. Dan janganlah Engkau mematikan kami, keluarga kami, saudara-saudara kami dengan su’ul khatimah.

Boleh hukumnya bergembira atas kematian setiap orang yang melakukan makar jahat terhadap Islam dan kaum muslimin, seperti orang-orang kafir, ahli bid’ah dan selainnya.

Adapun Al Buty, maka aku katakan, “Saya berpendapat, Ahlis Sunnah boleh bergembira atas kematian ahli bid’ah, jika telah dijelaskan pada mereka, namun mereka tidak mau bertaubat. Dan Al Buthy salah satu dari sekian banyak pentolan ahli bid’ah.”
PERTANYAAN :

"Akan tetapi, aksi bom bunuh diri yang dilakukan di mesjid, sehingga membunuh Al Buty dan yang lain bukankah adalah aksi yang tidak diperbolehkan ?"

JAWAB :
“Benar, sarana pembunuhan Al Buty ini tidak sesuai dengan syariat. Akan tetapi, bergembira akan kematiannya boleh, meski kita tidak menyetujui cara pembunuhan seperti ini.

Dan sudah maklum, bahwa diantara tugas penguasa untuk menghukum ahli bid’ah dengan berbagai macam bentuknya sebagai penjagaan terhadap agama, seperti hukum bunuh, penjara, dera, usir asingkan (penjara).

Karena mencegah kerusakan ahli bid’ah, serta menghukum mereka adalah sesuatu yang disyariatkan. Akan tetapi, jika penguasa kaum muslimin tidak ada dan kekacauan tersebar, maka tidak selayaknya salah satu dari kaum muslimin melakukan hukuman terhadap ahli bid’ah untuk menggantikan tugas penguasa. Karena ini menyelisihi syariat, dan bisa jadi hal ini akan menjadi sebab para ahli bid’ah membantai ahli sunnah, sehingga akan timbul kerusakan yang teramat sangat berbahaya.

Akan tetapi, jika salah satu ahli bid’ah mati dikarenakan sebab tertentu yang tidak dilakukan oleh Ahlis Sunnah. Maka, hendaknya Ahlis Sunnah bergembira disertai doa kepada Allah, agar kematiannya tidak mengakibatkan kerusakan yang akan menimpa Ahlis Sunnah."

Ar Raghib Al Asfahany berkata : "Tidak ada sesuatu yang lebih wajib bagi penguasa dari pada mengantisipasi orang-orang yang ingin menentang kekuasaan dengan berdasar ilmu. Jika hal ini diremehkan, maka keburukan akan menyebar, kejelekan akan menjadi banyak, serta terjadi permusuhan dan perpecahan diantara sesama manusia.”

Abdul Aziz Al Utaiby, 09 Jumadal Ula 1434 H

Semoga bermanfaat dan semoga mampu menyadarkan kita semua betapa bahaya dan radikalnya ajaran Wahhabi yang sesat ini.

0 komentar:

Post a Comment

 
Top