video fakta wahabi
Untuk memberikan pemantapan terhadap pemahaman ahlussunnah wal jama’ah di Balikpapan, Nahdlatul Ulama melalui PCNU Balikpapan menggelar Dialog Terbuka Antara KH Muhammad Idrus Ramli asy-Syafi’i dengan Ustadz Adzro’i Abdusysyukur as-Salafi seorang tokoh Wahabi. Dialog yang bertema “Internalisasi Nilai Ahlussunnah Wal Jama’ah (ASWAJA) di Era Global” ini dikemas sekaligus dengan acara bedah buku “Kiai NU atau Wahabi Yang Sesat Tanpa Sadar? Jawaban Terhadap Buku-Buku Mahrus Ali”, yang ditulis oleh KH Muhammad Idrus Ramli bersama Habib Muhammad Syafiq Al-’Aidrus. Dialog terbuka ini digelar pada tanggal 18 Desember 2011 di Masjid Agung At-Taqwa Balikpapan dan diikuti oleh sekitar 1000 orang lebih.

Perlu diketahui, selama ini Ustadz Adzro’i Abdusysyukur as-Salafi yang sering mengisi kajian di Radio IDC FM Balikpapan dalam ceramahnya di berbagai tempat dan juga melalui radio ini tidak pernah berhenti membid’ahkan dan mensyirikkan amalan-amalan yang khususnya dilakukan mayoritas muslim Nahdliyyin yang melakukan istighatsah, tawassul, dan ziarah kubur. Tak ayal, warga Nahdliyyin Balikpapan sangat menunggu kehadirannya dalam acara dialog tersebut. Sehingga ketika Ustadz Adzro’i Abdusysyukur as-Salafi diketahui kehadirannya, suasana menjadi tegang. Para peserta menunggu apa yang akan dibicarakan oleh kedua pembicara berbeda aliran itu.

KH Muhammad Idrus Ramli asy-Syafi’i diberi waktu untuk mengawali dialog dengan memaparkan hakikat istighatsah dan tawassul beserta dalil-dalilnya dari hadits-hadits shahih dan amaliah para sahabat. Usai KH Muhammad Idrus Ramli asy-Syafi’i, moderator memberi kesempatan dan meminta Ustadz Adzro’i Abdusysyukur as-Salafi untuk memberikan tanggapannya.

Namun, jawaban Ustadz Adzro’i Abdusysyukur as-Salafi ternyata tidak memuaskan. Ia justru mengaku tidak memusyrikkan orang yang melakukan istighatsah dan tawassul, karena dasarnya sangat kuat sebagaiman dipaparkan oleh KH Muhammad Idrus Ramli di awal. Jawaban tersebut membuat para peserta yang hadir tertawa dan bersorak sorai, karena selama ini memang warga Balikpapan sering mendengar sendiri pernyataan Ustadz Adzro’i Abdusysyukur as-Salafi yang memusyrikkan istighatsah. Tetapi dalam dialog tersebut, Ustadz Adzro’i Abdusysyukur as-Salafi justru tidak mengakuinya.

Kemudian moderator meminta tanggapan Ustadz Adzro’i Abdusysyukur as-Salafi tentang ziarah umat Islam ke makam para auliya’ atau wali songo, apakah syirik atau tidak. Ternyata Ustadz Adzro’i Abdusysyukur as-Salafi menjawab secara diplomatis, bahwa ziarah kubur dapat mengingatkan kita pada kematian, sehingga dibolehkan. Akhirnya, KH Muhammad Idrus Ramli asy-Syafi’i memaparkan ziarah kubur dalam berbagai aspeknya beserta dalil-dalilnya. Setelah KH Muhammad Idrus Ramli asy-Syafi’i memaparkan hal ini secara detail beserta dalil-dalilnya, Ustadz Adzro’i Abdusysyukur as-Salafi segera meninggalkan acara dan berpamitan tidak bisa melanjutkan dialog dengan alasan ada acara lain di luar.

Melihat ulah Ustadz Adzro’i Abdusysyukur as-Salafi yang kabur melarikan diri setelah dirinya tidak berkutik itu, para hadirin semuanya tertawa. Selanjutnya acara dialog dilanjutkan tanpa kehadiran pembanding dari pihak Salafi Wahabi hingga selesai.

Demikianlah sedikit ulasan jalannya dialog terbuka antara KH Muhammad Idrus Ramli asy-Syafi’i dengan Ustadz Adzro’i Abdusysyukur as-Salafi yang kabur melarikan diri sebelum acara selesai. Untuk lebih jelasnya, anda dapat simak sendiri video acara dialog tersbut dan silahkan anda simpulkan sendiri mana yang menurut anda menjadi jalan pilihan terbaik. Semoga bermanfaat dan matur nuwun.

Video Pertama



Video Kedua



Semoga bermanfaat.

0 komentar:

Post a Comment

 
Top