kisah rasul
Asbabun Nuzul Surat Ali Imran ayat 190-191

Diriwayatkan dari Atha’, dia berkata, aku, Ibnu Umar dan Ubaid bin Amr pernah menghadap Aisyah RA. Lalu Ibnu Umar berkata : “Wahai Aisyah ceritakanlah kepada kami akan sesuatu yang mengagumkan dari Rosulullah SAW.”

Aisyah menangis dan berkata : “Pada suatu malam, dimana malam itu memang merupakan malam yang menjadi giliranku, Rasulullah datang kepadaku. Saat itu Kulit beliau bersentuhan dengan kulitku, lalu beliau bersabda : “Wahai Aisyah, izinkanlah  aku beribadah kepada Tuhanku.”

Aku (Aisyah) berkata : “Aku tidak hanya mementingkan kesenanganku sendiri, tetapi aku juga menyukai kedekatanmu kepada Allah Ta’ala.”

[[sebelum dilanjut, iklan dulu,,, nah perbuatan bunda Aisyah RA ini mesti di tiru nih, cintai lebih kepada ke Taqwa an pasangan daripada kesenangan pribadi sendiri, itu namanya kerja sama dalam membuat jembatan untuk menggapai Ridho Allah, contoh sederhananya aja, klo suami pulang ke rumah pas gajian, eh tiba tiba gajinya berkurang karena sebagian gajinya sama si suami di sodaqohin, nah istri di rumah jangan marah-marah ampe piring make di bantingin segala kayak orang tawuran karena jatah tambahan buat beli make up ama bayar kreditan pancinya kurang, inget inget contoh bunda Aisyah ya. :D

Nah buat yang belum nikah, cintai dan cari pasangan yang taqwa aja ya biarin jelek juga mah, klo masalah pengen yang  ganteng kayak saya ini, itu mah singkirin aja, itu namanya kesenangan pribadi. :D

contoh ya bunda Aisyah ini yang mencintai ke taqwaan Rasul daripada kecintaan pribadi, sekian iklannya.. lanjut lagi cerita... :D]]

Cerita baru sampai di perkataan bunda Aisyah yang mengatakan kepada Rasulullah SAW. “Aku tidak hanya mementingkan kesenanganku sendiri, tetapi aku juga menyukai kedekatanmu kepada Allah Ta’ala.”

Lalu Rasulullah SAW bangkit beranjak ke sebuah tempat air yang ada di dalam rumah, Beliau menangis, lalu berwudho. Kali ini beliau lebih banyak memakai air. Selanjutnya beliau mulai membaca Al Qur’an, Beliau menangis, hingga air mata beliau mengalir jatuh ke tanah.

Kemudian Bilal datang, melihat Rasulullah menangis, dia pun ikut menangis, dan berkata : “Wahai Rasulullah, demi ayah dan ibuku, sebagai tebusan bagimu. Apa yang membuat baginda menangis? Padahal sungguh Allah Ta’ala telah mengampuni dosamu yang telah lalu dan yang akan datang.”

Rasulullah SAW bersabda :

افلا اكون عبدا شكورا وما يمنعني عن البكاء وقد انزل الله تعالى علي البارحة (ان فى خلق السموات و الارض واختلاف اليل و النهار لايت لاولي الباب , الذين يذكرون الله قياما و قعودا و على جنوبهم و يتفكرون في خلق السموات و الارض ربنا ما خلقت هذا باطلا سبحنك فقنا عذاب النار (ال عمرن : 190 – 191). يا بلال لا يطفءها الا ماء العين , ويل لمن قراء هذه الاية و لم يتفكر فيها

Artinya : Bukankah aku adalah seorang hamba yang banyak bersyukur?. Dan apa yang dapat mencegah aku dari menangis. Sungguh semalam Allah Ta’ala menurunkan ayat kepadaku: (“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata); “Yaa Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.). Wahai Bilal, tidak ada yang dapat memadamkan api neraka, kecuali air mata (ketakutan kepada Allah). Celakalah orang yang membaca ayat ini tetapi dia tidak mau merenungkannya.”

Sekian.

Silahkan di ambil hikmah dan manfaatnya dari kisah di atas, smoga bermanfaat khususnya untuk saya sendiri dan umumnya buat antum semua yang sama-sama menginginkan hati dan diri ini untuk ingat kepada Allah dan mata ini mengeluarkan air mata takut kepada Allah. Kisah di atas ada di kitab Durratun Nashihin dan juga terdapat di kitab Majalisul Abrar.
Next
Newer Post
Previous
This is the last post.

0 komentar:

Post a Comment

 
Top