Kitab ini berjudul "Talbis Iblis", [ artinya Membongkar Tipu Daya Iblis ], karya al Imam al Hafizh Abdurrahman ibn al Jawzi (w 597 H), salah seorang ulama terkemuka (--bahkan rujukan--) dalam madzhab Hanbali.
Terjemahan yang diberi tanda:
"Mereka yang memahami sifat-sifat Allah dalam makna indrawi ada beberapa golongan. Mereka berkata bahwa Allah bertempat di atas arsy dengan cara menyentuhnya, jika DIA turun (dari arsy) maka DIA pindah dan bergerak. Mereka menetapkan ukuran penghabisan (bentuk) bagi-NYA. Mereka mengharuskan bahwa Allah memiliki jarak dan ukuran. Mereka mengambil dalil bahwa Dzat Allah bertempat di atas arsy [--dengan pemahaman yang salah--] dari hadits nabi: "Yanzil Allah Ila Sama' ad Dunya", mereka berkata: "Pengertian turun (yanzil) itu adalah dari arah atas ke arah bawah".
Mereka memahami makna "nuzul" (dalam hadits tersebut) dalam pengertian indrawi yang padahal itu hanya khusus sebagai sifat-sifat benda. Mereka adalah kaum Musyabbihah yang memahami sifat-sifat Allah dalam makna indrawi (meterial). Dan Telah kami paparkan perkataan-perkataan mereka dalam kitab karya kami berjudul "Minhaj al Wushul Ila 'Ilm al Ushul".
Imam Ibn al Jawzi al Hanbali menegaskan bahwa KEYAKINAN ALLAH BERTEMPAT DI ATAS ARSY ADALAH KEYAKINAN MUSYABBIHAH. Lihat, beliau adalah ulama besar dalam madzhab Hanbali, hidup jauh sebelum datangnya Ibnu Taimiyah dengan faham-faham Tasybih-nya. Ratusan tahun sebelum datang Muhammad bin Abdil Wahhab dengan faham-faham Tajsim-nya.......
Orang-orang wahabi berkeyakinan Allah bertempat di atas arsy dan mereka mengaku sebagai Ahlussunnah, mereka mengaku Bermadzhab Hanbali. Dari mana "nyambungnya"?? Agar jelas dan mudah difahami begini : aqidah Wahabi itu sama dengan aqidah Hasyawiyyah, Karramiyyah, Mujassimah, Bayaniyyah, dan sekte-sekte kaum Musyabbihah lainnya. dan mereka semua itu bukanlah golongan Ahlussunnah.
Catatan penting:
Ibn al-Jauzi adalah al-Imam al-Hafizh Abdurrahman ibn Abi al-Hasan al-Jauzi (w 597 H), Imam Ahlussunnah terkemuka, ahli hadits, ahli tafsir, dan seorang teolog (ahli ushul) terdepan. Beliau bermadzhab Hanbali, dan apa yang beliau tuliskan dalam karya beliau di atas adalah keyakinan para ulama madzhab Hanbli terkemuka. Adapaun orang-orang Wahabi bahwa mereka mengaku bermadzhab Hanbali adalah BOHONG BESAR....baik di dalam aqidah maupun fiqih kaum Wahabi ini bukan di atas madzhab Hanbali; madzhab mereka adalah madzhab WAHABI..!!!
Awas salah; beda antara Ibn al-Jauzi dengan Ibn Qayyim al-Jauziyyah. Adapun ibn Qayyim al-Jauziyyah ini adalah Muhammad ibn Abi Bakr az-Zar’i (w 751 H) murid dari Ibn Taimiyah yang dalam keyakinannya persis sama dengan Ibn Taimiyah sendiri; antara Ibn Taimiyah dengan Ibn Qayyim al-Jauziyyah adalah orang yang sesat dan menyesatkan.
Ajarkan kepada anak-akan kita: ALLAH ADA TANPA TEMPAT DAN TANPA ARAH. Inilah aqidah Rasulullah dan para sahabatnya; keyakinan mayoritas Ummat Islam; Ahlussunnah Wal Jama'ah.
Semoga bermanfaat.
Orang-orang wahabi berkeyakinan Allah bertempat di atas arsy dan mereka mengaku sebagai Ahlussunnah, mereka mengaku Bermadzhab Hanbali. Dari mana "nyambungnya"?? Agar jelas dan mudah difahami begini : aqidah Wahabi itu sama dengan aqidah Hasyawiyyah, Karramiyyah, Mujassimah, Bayaniyyah, dan sekte-sekte kaum Musyabbihah lainnya. dan mereka semua itu bukanlah golongan Ahlussunnah.
Catatan penting:
Ibn al-Jauzi adalah al-Imam al-Hafizh Abdurrahman ibn Abi al-Hasan al-Jauzi (w 597 H), Imam Ahlussunnah terkemuka, ahli hadits, ahli tafsir, dan seorang teolog (ahli ushul) terdepan. Beliau bermadzhab Hanbali, dan apa yang beliau tuliskan dalam karya beliau di atas adalah keyakinan para ulama madzhab Hanbli terkemuka. Adapaun orang-orang Wahabi bahwa mereka mengaku bermadzhab Hanbali adalah BOHONG BESAR....baik di dalam aqidah maupun fiqih kaum Wahabi ini bukan di atas madzhab Hanbali; madzhab mereka adalah madzhab WAHABI..!!!
Awas salah; beda antara Ibn al-Jauzi dengan Ibn Qayyim al-Jauziyyah. Adapun ibn Qayyim al-Jauziyyah ini adalah Muhammad ibn Abi Bakr az-Zar’i (w 751 H) murid dari Ibn Taimiyah yang dalam keyakinannya persis sama dengan Ibn Taimiyah sendiri; antara Ibn Taimiyah dengan Ibn Qayyim al-Jauziyyah adalah orang yang sesat dan menyesatkan.
Ajarkan kepada anak-akan kita: ALLAH ADA TANPA TEMPAT DAN TANPA ARAH. Inilah aqidah Rasulullah dan para sahabatnya; keyakinan mayoritas Ummat Islam; Ahlussunnah Wal Jama'ah.
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment