ramadhan
LAILATUL QADR

Ramadhan adalah bulan yang paling utama dari keseluruhan bulan. Bulan yang bertaburan berkah dan kebaikan yang tiada tara. Di dalamnya terdapat malam agung yang lebih utama dari seribu bulan, malam turunnya al Qur'an, rahmat dan malaikat dengan bertaburan kemuliaan. Orang-orang saleh sangat merindukan bulan ini, mereka sangat mendambakan untuk bisa menyambut dan menggapai malam seribu bulan itu. Karenanya tidak heran pada momen seperti ini (bulan Ramadhan) hari-hari mereka dihabiskan untuk memperbanyak shalat, dzikir, shadaqah, menghadiri majlis-majlis ta'lim, berusaha meninggalkan ketergantungan hatinya terhadap dunia yang singkat dan fana (sirna) ini. Sebaliknya mereka berusaha mengumpulkan bekal yang sebanyak-banyaknya untuk kehidupan akhirat yang tiada batas.

Dalil ketetapan adanya Lailatul Qadr adalah firman Allah ta'ala dalam al Qur'an surat al Qadr, ayat 1, Allah ta'ala berfirman :

﴿إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ ﴾ (سورة القدر :1)
Maknanya:"Sungguh telah kami turunkan (al Qur'an) pada Lailatul Qadr" (Q.S. al Qadr:1)
Fadlilah Lailatul Qadr

Di antara keutamaan Lailatul Qadr adalah :

1. Pada malam itu Allah menurunkan al Qur'an al Karim. Ia memerintahkan malaikat Jibril untuk mengambil al Qur'an dari al Lauh al Mahfuzh untuk diturunkan ke langit dunia, ke sebuah tempat bernama Bait al 'Izzah. Dari sinilah kemudian al Qur'an diturunkan secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad dengan berbagai hikmah yang terkandung di dalamnya. Peristiwa ini terjadi pada malam 24 Ramadhan yang bertepatan dengan malam Lailatul Qadr.Sebagaimana sabda Rasulullah :

" أُنْزِلَتْ صُحُفُ إِبْرَاهِيْمُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ فِيْ أَوَّلِلَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ وَأُنْزِلَتِ التَّوْرَاةُ لِسِتٍّ مِنْ رَمَضَانَ وَالإِنْجِيْلُلِثَلاَثَ عَشْرَةَ خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ وَأُنْزِلَ اْلفُرْقَانُ لأَرْبَعٍ وَعِشْرِيْنَخَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ" (رواه الإمام أحمد)
Maknanya : "Shuhuf Ibrahim di turunkan di malam pertama bulan Ramadhan, Taurat pada malam ke enam bulan Ramadhan, Injil diturunkan pada malam ketiga belas bulan Ramadhan, dan al Qur'an diturunkan pada malam kedua puluh empat bulan Ramadhan"  (H.R. al Imam Ahmad)
2. Turunnya para malaikat ke bumi dari sejak tenggelamnya matahari hingga terbitnya fajar, sebagaimana disabdakan oleh baginda Rasulullah:

"إِذَاكَانَتْ لَيْلَةُ الْقَدْرِ نَزَلَ جِبْرِيْلُ فِيْ كَبْكَبَةٍ مِنَ الْمَلاَئِكَةِيُصَلُّوْنَ وَيُسَلِّمُوْنَ عَلَى كُلِّ عَبْدٍ قَائِمٍ أَوْ قَاعِدٍ يَذْكُرُ اللهَعَزَّ وَجَلَّ" (رواه السيوطي في الجامع الكبير)
Maknanya: "Bila tiba Lailatul Qadr, Jibril turun dalam jama'ah malaikat, mereka mendo'akan dan memberi salam kepada setiap orang yang berdiri ataupun duduk dalam keadaan dzikir kepada Allah (mengingat dan menyebut nama Allah)"  (H.R. as-Suyuthi dalam al Jami' al Kabir)
3. Pada malam ini Allah memberitahukan secara detail kepada para malaikat peristiwa-peristiwa yang akan terjadi selama satu tahun ke depan hingga datangnya Lailatul Qadr pada tahun berikutnya; baik masalah lahir, mati, sehat, sakit, kaya, miskin dan sebagainya yang kesemuanya sudah ditentukan dan ditaqdirkan oleh Allah ta'ala, tanpa bisa dirubah. Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh pakar tafsir dikalangan sahabat, Abdullah ibn Abbas yang dijuluki sebagai Tarjuman al Qur'an tentang firman Allah:

﴿ فِيْهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيْمٍ﴾  (سورة الدخان :4)
Maknanya: "Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang telah ditentukan dengan pasti" (Q.S. ad-Dukhan : 4}
4. Ampunan bagi mereka yang melakukan shalat pada malam itu, sebagaimana sabda Rasulullah :

"مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَلَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ" (رواه البخاري)
Maknanya: "Barang siapa melakukan qiyam (shalat) pada (malam) Lailatul Qadr atas dasar iman dan mengharap ridla Allah maka ia diampuni dari dosanya yang telah ia lakukan"  (H.R.al Bukhari)
Kapan Lailatul Qadr Tiba ?

Lailatul Qadr hanya terjadi pada satu malam diantara malam-malam di bulan Ramadhan dan tidak ditentukan kapan tanggal terjadinya. Lailatul Qadr tidak hanya tiba di malam 27 atau 29 seperti pendapat sebagian orang, tetapi ia mungkin juga terjadi (tiba) pada awal, pertengahan atau akhir bulan Ramadhan. Sekalipun umumnya terjadi pada malam-malam ganjil (21,23,25, dst.) namun tidak menutup kemungkinan Lailatul Qadr juga bisa terjadi di malam yang genap, seperti kenyataan turunnya al Qur'an di malam 24 yang bertepatan dengan terjadinya Lailatul Qadr. Sedangkan hadits Rasulullah:

"تَحَرَّوْالَيْلَةَ الْقَدْرِ فِيْ اْلعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ" (رواه الشيخان)
Maknanya: "Carilah Lailatul Qadr di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan" (H.R. al Bukhari dan Muslim).
Hadits ini tidaklah menunjukkan bahwa Lailatul Qadrhanya terjadi pada tanggal 20, 21, 22 atau seterusnya, akan tetapi hadits tersebut mengisyaratkan bahwa pada umumnya Lailatul Qadr terjadi pada tanggal-tanggal tersebut (sepuluh terakhir bulan Ramadhan).

Hikmah dirahasiakannya malam penuh berkah ini, tidak lain adalah agar setiap orang bersungguh-sungguh dalam beramal kebaikan dan ketaatan dalam keseluruhan malam selama bulan Ramadhan.

Tanda-Tanda Terjadinya Lailatul Qadr

Di antara tanda malam Lailatul Qadr adalah:

1. Melihat suatu cahaya yang amat terang dan jelas, namun bukan cahaya matahari, bulan ataupun lampu listrik.

2. Melihat pepohonan yang sedang bersujud.

3. Mendengar suara malaikat.

4. Melihat wujud asli malaikat dengan sayap-sayapnya, baik mereka yang bersayap dua atau lebih (malaikat Jibril mempunyai 600 sayap).

5. Lembutnya sinar matahari ketika terbit pada keesokan harinya.

Maka barangsiapa yang menyaksikan salah satu tanda-tanda tersebut dalam keadaan jaga (sadar, bukan mimpi) maka sungguh ia telah memperoleh malam seribu bulan itu. Dan bagi yang melihatnya dalam mimpi juga merupakan kebaikan baginya, namun kadar kebaikannya lebih sedikit dibanding dengan orang yang melihat dalam keadaan jaga. Sedangkan orang yang sama sekali tidak melihat salah satu tanda-tanda tersebut baik dalam mimpi maupun dalam keadaan jaga tetapi ia melakukan shalat malam dan secara penuh melaksanakan ketaatan pada malam itu (Lailatul Qadr), maka ia mendapatkan berkah Lailatul Qadr serta memperoleh keutamaan pahala ibadah yang ia lakukan.

Upaya Menggapai Malam Seribu Bulan

Mengingat tidak adanya kepastian hari dan tanggal datangnya Lailatul Qadr, maka sudah tentu dianjurkan bagi setiap muslim untuk bersungguh-sungguh dalam melakukan ketaatan, serta berusaha untuk mengisi dan mempergunakan waktunya dengan berbagai macam ibadah baik dzikir, berdo'a, membaca al Qur'an, i'tikaf, atau shalat tathawwu' (sunnah). Shalat sunnat di malam bulan Ramadhan bisa dilakukan dalam jumlah bilangan yang banyak atau sedikit, hanya saja memanjangkan bacaan surat dalam shalat dengan jumlah rakaat sedikit lebih baik dibanding memendekkan bacaan surat dengan shalat yang banyak jumlah rakaatnya. Amalan-amalan tersebut, terutama i'tikaf sangat dianjurkan terlebih ketika memasuki 10 hari terakhir bulan Ramadhan, karena dalam satu hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar dinyatakan :

"كَانَرَسُوْلُ اللهِ يَعْتَكِفُ اْلعَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ" (رواه الشيخان)
Maknanya: "Rasulullah memperbanyak i'tikaf pada10 hari terakhir di bulan Ramadhan" (H.R. al Bukhari dan Muslim)
Bagi seseorang yang ingin mendapatkan berkah malam ini, tetapi tidak dimungkinkan baginya untuk memperbanyak ibadah, maka hendaklah iamelanggengkan shalat 'Isya dan subuh secara berjama'ah seperti yang dikatakan oleh sebagian ulama: "Barang siapa yang melanggengkan shalat Subuh dan'Isya dengan berjama'ah setiap hari selama bulan Ramadhan, maka ia akan memperoleh keutamaan Lailatul Qadr meskipun ia tidak melihat tanda-tandanya".

Bagi yang telah melihat salah satu tanda Lailatul Qadr hendaknya ia membaca doa yang telah diajarkan Rasulullah kepada Sayyidah 'Aisyah:

"اللَّهُمَّإِنَّكَ عَفُوٌ كَرِيْمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّيْ" (رواه الترمذي)
Maknanya: "Yaa Allah sungguh paduka maha Pengampun, paduka suka mengampuni, maka ampunilah dosa-dosaku"  (H.R. at-Turmudzi)
Dan doa yang paling sering dibaca oleh Nabi shallallahu'alayhi wasallam baik pada bulan Ramadhan maupun selain Ramadhan adalah :

"رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَاحَسَنَةً وَفِيْ الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ"
Maknanya: "Tuhan kami, augerahilah kami kebajikan di dunia dan kebajikan (kelak) di akhirat dan jagalah (jauhkanlah) kami dari siksa api neraka".
Setelah kita mengetahui bersama kelebihan bulan suci Ramadhan dan berkah Lailatul Qadr yang amat mulia alangkah baiknya jika kita menyiapkan diri kita masing-masing untuk menyambutnya dengan berdoa kepada Allah semoga kita memperoleh apa yang kita inginkan dan kita dambakan, yaitu menggapai Lailatul Qadr itu serta diterima puasa, shalat, dan ibadah-ibadah kita lainnya. Sehingga kita masuk di bulan berikutnya dalam keadaan berhari raya dengan sebenar-benarnya, sebagaimana tersebut dalam sebuah sya'ir :

لَيْسَ الْعِيْدُ لِمَنْ لَبِسَ الْجَدِيْدَ لَكِنَّهُ لِمَنْ طَاعَتُهُ تَزِيْدُ
"(Makna) Hari raya (yang sesungguhnya) bukanlah diperuntukkan bagi orang yang berbusana baru. Tetapi hari raya diperuntukkan bagi orang yang bertambah ketaatannya kepada Allah".
Persiapkanlah bekal untuk hari esok (Qiyamat), berinstropeksilah sebelum dirimu  dihisab dan bersiaplah kalian pada hari kalian dipersilahkan masuk ke kolong kubur.Kematian laksana air, dan semua orang pasti akan meneguknya dan kuburan laksana pintu, setiap orang pasti akan memasukinya.

Malaikat tidak akan meminta izin kepada yang besar sebagaimana dia juga tidak meminta izin kepada yang kecil, dia tidak membiarkan orang yang kuat dan sehat sebagaimana ia juga tidak membiarkan orang yang sakitatau tua renta. Sambutlah akhiratmu dengan taubat dan ketaatan sebelum kematianitu datang menjemputmu.

Orang yang berakal adalah orang yang  menjadikan kehidupan akhirat sebagai orientasi hidupnya di dunia yang fana ini. 

 Wallahu A’lam Bishshawab

0 komentar:

Post a Comment

 
Top